Hati yang Gembira adalah Obat

Oleh: Liu Siang Ha, S.Th*
Amsal 17:22, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” Ciri orang gembira adalah Tertawa lincah antusias, girang optimis aktif. Tidak demikian orang sakit letih, lesu, lemah, stres, kaku pasif, pesimis, tertekan. Sakit adalah kondisi yang tidak diharapkan. Orang sakit pasti berusaha untuk sembuh., cari obat, cari dokter, cari rumah sakit. Bahkan siap bayar mahal demi kesehatan.
Ayat yang kita baca menjadi sebuah harapan bahwa kegembiraan itu adalah obat yang manjur. Obat artinya: sesuatu atau bahan yang mengurangi atau menghilangkan penyakit. Penyakit adalah mengalami letih lesu atau kekuatan kita terkikis. Semua orang pernah sakit dan semua orang perlu obat.
Ada hubungan antara sakit obat, gembira sembuh. Dalam bahasa Ibrani, sembuh itu Raffa yang akar katanya sama dengan relax yang artinya santai, tenang, gembira.
Ada berbagai penyakit
– Penyakit fisiologi : yaitu sakit tubuh fisik.
– Penyakit psikologi: penyakit kejiwaan
Penyakit apa yang perlu menjadi perhatian oleh anak Tuhan:
- Sakit hati /kepahitan
- Kecewa
- Putus asa
- Sakit fisik
Semua jenis sakit Tuhan mau tolong sembuhkan. Matius 11:28 semua yang ketih lesu, beban berat. Tuhan kasih kelegaan. Sebuah riset Farmasi menunjukkan bahwa ketika kita gembira meningkatkan hormon Endorfin dan oksitosin yang berguna meningkatkan imunitas kekebalan tubuh.
Salah satu siasat cepat sembuh dari sakit adalah tenang, gembira, makan banyak, makan apa saja, dibawa gembira supaya lekas sembuh. Ketika kita berobat atau beli obat kita dikasih aturan pakai, biasanya disetiap kemasan obat ada aturan pakainya.
2 x 1 tablet
3 x 2 sesendok teh, dan seterusnya.
Ada aturan Pakai, demikian juga kita dalam bergembira supaya bermanfaat harus ikut aturan pakai:
- Sesuai Waktu
Obat biasanya diminum tepat waktu; apabila 3 x 1, maka setiap 8 jam harus diminum, harus tepat waktu yang ditetapkan tidak boleh sembarangan. Dalam bergembira juga harus tepat waktu. Gembira diwaktu yang sesuai untuk gembira, apabila tetangga kita ada kedukaan kita harus menyesuaikan kondisi tersebut. Harus diwaktu yang tepat; tenang di saat waktu untuk tenang. Coba kalau kita sepanjang hari tertawa, justru hasilnya tidak nyaman.
- Sesuai takaran
Obat dokter biasanya diatur sesuai berat tubuh. Orang gemuk lebih banyak takarannya dibandingkan dengan orang kurus. Dalam bergembira juga harus sesuai takaran, lebih dari takaran bisa keliatan seperti mabuk, jika kurang tidak ada efek manfaat.
- Tuntas
Makan obat harus tuntas. Apalagi antibiotik, jangan dibuang atau disisakan harus tuntas. Dalam bergembira pun kita harus tuntas, kontinuitas. Tidak jarang kita melihat ada yang bilang begini “ehhh kamu kok udh beda, dulu kamu orang ceria, lincah gembira, sekarang kok pemurung.” Jaga hati kita sepanjang waktu sampai tuntas.
Bergembira itu kehendak Tuhan agar kita sehat. Gembira yang baik dan bermanfaat adalah:
– Tepat waktu
– Tepat takaran,
– Tuntas.
Mazmur 37:4 mengatakan “dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.”
*Penulis adalah Penyuluh Agama Kristen Kankemenag Singkawang