Evaluasi Penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Kota Singkawang

Singkawang. Sebagai bagian dari pembinaan terhadap Lembaga Pendidikan Keagamaan Islam, Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang melalui Seksi Pendidikan Islam melaksanakan Evaluasi Penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah bertempat di Op Room Kantor Kemenag Kota Singkawang, Selasa (20/12/2023).
Rapat Evaluasi dipimpin oleh Kepala Seksi Pendidikan Islam, Hj. Rohmawati, S.Pd yang didampingi oleh Liana Aisyah, S.Si. selaku pelaksana Seksi Pendidikan Islam yang membidangi Lembaga Pendidikan Keagamaan Islam. Sementara itu, hadir mewakili MDT adalah Kepala MDT dan Operator EMIS MDT dari 13 MDT yang ada di Kota Singkawang.
Dalam kesempatan tersebut Rohmawati menyampaikan apresiasi kepada MDT atas peran serta aktifnya dalam mendidik generasi penerus bangsa, khususnya dalam memperkuat sisi rohani. Sesuai dengan fungsi dan kedudukannya, MDT memang diharapkan menjadi pelengkap pendidikan agama yang dilaksanakan di pendidikan formal seperti sekolah maupun madrasah formal. “Dengan demikian, anak-anak kita yang mengenyam pendidikan di MDT memiliki nilai plus dalam hal nilai-nilai keagamaan Islam yang lebih kuat, termasuk dalam hal adab yang sesuai dengan contoh rasulullah, pengetahuan keagamaan Islam yang lebih luas dan dalam, baik dalam hal tauhid, fiqh, sejarah, dan materi dirasah Islamiyah lainnya,” ungkapnya.
MDT yang telah mendapat ijin operasional dari Kantor Kementerian Agama di Kota Singkawang berjumlah 13 dan terdiri dari 3 jenis. Pertama, MDT yang merupakan bagian dari Pondok Pesantren. Kedua, MDT terpadu, yaitu MDT yang didirikan di madrasah/sekolah formal. Ketiga, MDT mandiri yang didirikan oleh masyarakat yang terafiliasi dengan masjid, surau/musholla maupun yang bernaung di bawah yayasan.
Dalam kesempatan tersebut pihak MDT menyampaikan berbagai aspek penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di MDT masing-masing, mulai jumlah santri, jumlah dan kualifikasi ustadz/ustadzah, materi dan waktu pembelajaran, serta administrasi. Kurangnya sarana maupun SDM yang menunjang aspek administrasi menjadi kendala yang dihadapi oleh hampir semua MDT.
Terkait dengan hal ini, Rohmawati menyampaikan bahwa berdasarkan hasil monitoring ke beberapa MDT, “Alhamdulillah, kegiatan pembelajaran pada umumnya masih berjalan dengan baik dan lancar, namun pelaporan melalui pemutakhiran data EMIS masih belum dilakukan oleh hampir semua MDT. Padahal EMIS ini merupakan jantung administrasi lembaga. Bantuan dari Kementerian Agama, baik untuk lembaga maupun untuk guru, dapat diajukan jika lembaga sudah menyelesaikan pemutakhiran data EMIS.”
Sebagai tindak lanjut Evaluasi ini, Kepala MDT berkomitmen untuk bekerja lebih keras dalam mempertahankan dan memperbaiki jalannya penyelenggaraan MDT, baik proses pembelajaran, maupun aspek administrasi, termasuk pemutakhiran data EMIS. Sementara itu pihak Kantor Kementerian Agama menyampaikan kesiapannya untuk melakukan pendampingan secara lebih intensif kepada lembaga dalam melakukan pemutakhiran data EMIS maupun aspek administrasi lainnya. “Di samping itu, kami juga akan berkoordinasi lebih baik lagi dengan instansi terkait, terutama Dinas Pendidikan, terkait dengan MDT yang berada di sekolah,” pungkas Rohmawati (LA/skw).