Hidup Cukup (Filipi 4:10-20)

5
Feb 2024
Kategori : Artikel
Penulis : humas
Dilihat :416x

Oleh: Liu Siang Ha, S.Th*

Standar cukup itu relative, karena cara pandang dan cara menikmati kecukupan setiap orang berbeda-beda.Faktor cukup atau tidak cukup itu umumnya terkait kebutuhan, gengsi, keinginan nafsu dan lain-lain. Orang miskin secara materi pasti tidak cukup tapi tidak sedikit orang miskin yang bahagia, karena rasa cukup yang mereka miliki. Orang kaya cukup materi bahkan melimpah tapi berapa banyak orang kaya merasa ketidak cukupan dalam hidupnya, bahkan bisa semena-mena dengan orang lain, merampas hak orang lain. Ada juga bekerja lebih/ kurang tidur kejar penghasilan  supaya bisa merasa cukup. Nats yang kita baca tentang bagaimana Rasul Paulus menerima bantuan dari jemaat Filipi. Paulus sangat bahagia bukan karena dia menerima tapi bagaimana hati orang filipi mampu berbagi  meskipun orang filipi belum tentu kaya semua. Artinya orang Kristen filipi hidup cukup. Rasul Paulus pengusaha tenda, warga kehormatan Romawi, anggota sanhendrin yang pasti punya fasilitas tapi Paulus berbahagia dengan  hidup sederhana dengan kecukupan.

Bagaimana kita menikmati kecukupan dengan baik?

  1. Belajar untuk cukup (Filipi 4: 11)

Rasul Paulus merasa puas dengan apa yang dia miliki, baik dalam kelebihan maupun kekurangan.  Mencukupkan diri itu tidak mudah. Orang tua sering menasihati bahwa kita  harus pandai-pandai mengatur diri, jangan lebih besar pasak daripada tiang. Merasa cukup itu ternyata sulit dan Paulus katakan harus belajar; membiasakan diri, bersyukur, menahan diri, control keuangan, perlu belajar bahkan kepada orang yang bisa kita jadikan panutan.

  1. Andalkan kekuatan Tuhan (Filipi 4:13)

Hidup tidak akan lepas dari kesulitan dan penderitaan. Tetapi mari kita belajar dari Paulus, Paulus mengungkapkan bahwa segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Disinilah kita dalam hidup ini jangan mengandalkan dan mengharapkan akan bantuan dari orang lain. Untuk itulah dalam hidup ini mari kita mengandalkan kekuatan  Tuhan. Apa artinya? Artinya bahwa dalam hidup ini kita harus yakin akan pemeliharaan Tuhan.

Segala perkara bisa kita tanggung (cukup)kalau ada kekuatan dari Tuhan.

  1. Hidup menghasilkan buah (Filipi 4:17)

Dengan memiliki buah rohani pasti ada kepuasaan/ kecukupan hidup secara batin bisa kita rasakan. Sedikit saja kita berbuat kebaikan kita akan merasakan kebahagiaan. Tapi kalau ada benci, sakit hati, amarah, hal-hal negatif lainnya pasti merasa tidak cukup dalam hidup kita. Ayat 17 berbicara Buah yang memperbesar keuntungan jemaat itu adalah bahwa melalui pemberian mereka kepada Rasul Paulus, jemaat Filipi belajar berbagi kepada orang lain dan belajar menopang pemberitaan Injil. Mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita maka keadaan apa pun tidak akan mempengaruhi sikap hati kita di hadapan Tuhan. Ingatlah bahwa hal yang utama bukanlah pemberian, melainkan buah dan keuntungan secara rohani. Kiranya kekuatan Tuhan terus menopang kita.

  1. Yakin Tuhan cukupkan (Filipi 4:19)

Paulus, Selama ia mengalami kesulitan hidup, ia tidak ditinggalkan sendiri. Banyak jemaat yang mengirimkan bantuan, dan itu ia anggap sebagai berkat yang tidak terduga dari Tuhan (ay. 14). Ia tahu itu pekerjaan Allah, Allah yang menggerakkan mereka untuk memenuhi kebutuhan Paulus. Paulus sudah merasakan kasih Allah yang mencukupkan kebutuhannya sehingga ia tidak perlu khawatir lagi. Mencukupkan diri adalah latihan, bukan hanya menyesuaikan disaat kekurangan, tapi juga berjuang untuk membuat diri kita tidak berfoya-foya dengan harta yang kita miliki.

Kita patut bersyukur atas pemeliharaan Tuhan atas kehidupan kita hingga saat ini. Jika kita sering membandingkan diri dengan orang lain dan merasa kurang puas dengan kehidupan kita mari minta ampun dari Tuhan. Dengan merasa cukup kita memuliakan Allah. Filipi 4:20 “Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya.”

*Penulis adalah Penyuluh agama Kristen Kankemenag Singkawang