Ketaatan kepada perjanjian Allah (Ulangan, 7:1-11)

9
Feb 2024
Kategori : Artikel
Penulis : humas
Dilihat :208x

Oleh: Liu Siang Ha, S.Th*

Perjanjian Allah dengan umat- Nya sebagai pengikat  hubungan erat  antara Tuhan yang Maha kuasa dengan kita umat kesayangan- Nya.

Perjanjian Allah dengan bangsa Israel memiliki arti sama perjanjian dengan kita saat ini. Dalam perjanjian Allah itu berisi: Apa yang Allah mau,

Apa yang Allah berikan, dan Apa yang Allah ingin dari umat- Nya. Allah berjanji kepada Abraham bahwa dia akan memiliki banyak keturunan, keturunan yang diberkati. Allah berjanji dengan Israel untuk:Membebaskan, memelihara, memberkati, memerdekakan,

memberikan tanah perjanjian.

Perjanjian  Tuhan tidak berubah asal kita taat pada perjanjian itu.

Dari nats yang kita baca ulangan 7:1-11 ini;

Apa saja bentuk ketaatan kita?

  1. Jaga kemurnian iman (ulangan 7: 1-6)

Kehidupan umat Tuhan tidak lagi mengikuti cara hidup bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan.Untuk itu, umat Tuhan harus menjaga kemurnian iman mereka. Murni sering kali dihubungankan dengan hal yang asli atau original.  Iman kita diuji dengan kejadian-kejadian yang kita hadapi setiap hari. Sering kali kita merasa Tuhan seolah-olah membiarkan kita menghadapi semua masalah dan cobaan sendirian. Akibatnya iman melemah, dan tidak sedikit orang    meninggalkan Tuhan. Bagaimana dengan kita? Menjaga kemurnian iman dan tidak mengikuti dunia ini bukan eksklusif yang tidak mau terlibat di tengah masyarakat, namun justru terlibat di tengah masyarakat dengan menunjukkan kehidupan yang berbeda, yaitu tidak mengikuti cara-cara dunia yang tercemar oleh dosa.

2.Ingat Kasih Tuhan  (Ulangan 7: 7-9)

Lupa adalah hal yang manusiawi. Setiap kita pernah lupa. Namun kalau lupa berulang kali, itu tentu sudah menjadi kebiasaan, apalagi dengan sengaja lupa, itu suatu tindakan yang tidak baik. Israel berulang kali lupa akan kebaikan Tuhan. Sejak mereka dibawa dari tanah Mesir sampai di tanah Kanaan, berulang kali mereka lupa kebaikan Tuhan, lalu setelah masalah terjadi, mereka kembali ingat kepada Tuhan. Namun setelah Tuhan memberikan kebaikan – Nya, mereka lupa lagi. Dan  bukankah ini juga sikap kita?

  1. Jangan membenci Tuhan (Ulangan 7: 10)

Apa pun yang Tuhan minta kita lakukan adalah demi kepentingan terbaik kita . Rancangan Allah bagi hidup kita berfokus pada  kebahagiaan kekal kita . Orang-orang percaya sering Seperti anak-anak kecil yang berpikir kebahagiaan berarti bebas aturan. Banyak dari apa yang kita perbuat saat ini akan terbukti bukan itu yang kita  inginkan. Sebaliknya, pengetahuan  tak terbatas Allah, Itu sering membuat prioritas kita bertentangan dengan prioritas Allah, meskipun Dia dan kita sama-sama mencari kebahagiaan kita. Alasan membenci Tuhan itu banyak Tuhan itu egois, Tuhan gak peduli, Tuhan tidak menjawab Doa. Membenci Tuhan adalah pengkhianatan, pemberontakan, melawan, tidak menghormati Tuhan. Tuhan akan membinasakan orang seperti itu.

Mari kita taat kepada perjanjian Allah sebagai orang yang jaga kemurnian iman, selalu ingat kasih Tuhan, Tidak membenci Tuhan. Ulangan 7:11  Jadi berpeganglah pada perintah, yakni ketetapan dan peraturan yang kusampaikan kepadamu pada hari ini untuk dilakukan.”

*Penulis adalah Penyuluh agama Kristen Kankemenag Kota Singkawang