Kakan Kemenag Singkawang Buka Pembinaan Moderasi Beragama Bagi Penyuluh Agama Katolik

23
Mar 2024
Kategori : Berita
Penulis : humas
Dilihat :168x

Singkawang (Kemenag) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang, Drs. H. Muhlis, M.Pd didampingi oleh Penyelenggara Agama Katolik, Elisabet Eli Yohanis, S.Pd membuka secara resmi Kegiatan Pembinaan Moderasi Beragama Bagi Penyuluh Agama Katolik yang diikuti kurang lebih 20 orang peserta dari Penyuluh Agama Katolik Non PNS Kantor Kemenag Kota Singkawang, yang berlangsung di Aula Restoran Kampung Batu Singkawang, Jum’at ( 22/03/2024 ).

Kegiatan pembinaan penyuluh ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang, Drs. H. Muhlis, M.Pd yang seklaigus membuka acara didampingi oleh Penyelenggara Katolik, Elisabet Eli Yohanis, S.Pd beserta para stafnya dan para narasumber pada pelaksanaan pembinaan serta para peserta Penyuluh agama Katolik Non PNS.

Penyelenggara Katolik, Elisabet selaku Ketua Panitia Penyelenggara mengawali pembukaan acara menuturkan bahwa kegiatan Pembinaan ini dilaksanakan dalam rangka rangkaian Dukungan Aksi Perubahan dalam kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan ke-IV Tahun 2024 dengan tema “Pengembangan Program Pembinaan dan Penguatan Moderasi Beragama Bagi Penyuluh Agama Katolik”. Ia berharap kegiatan pengembangan program pembinaan moderasi beragama ini dapat berjalan dengan lancer dan sukses guna mendukung aksi perubahan penguatan Kota Singkawang sebagai Kota Tertoleran, ungkapnya.

Sementara itu Kakan Kemenag Kota Singkawang, Muhlis dalam sambutannya saat membuka acara secara resmi menyampaikan dukungannya terhadap aksi perubahan dalam rangka kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas bagi Penyelenggara Katolik ini semoga yang terbaik di dapatkan, ujarnya. Selanjutnya Muhlis menegaskan kepada para penyuluh agar mampu menghayati ajaran beragama secara moderat, tidak terlalu ke kiri, tidak terlalu ke kanan, berada di tengah-tengah, artinya tidak menjadi orang yang ekstrim atau radikal. Semangat inilah yang harus disosialisasikan para penyuluh di kalangan umat sehinga tidak terjadi gesekan-gesekan yang berpotensi menimbulkan konflik antar umat beragama, jelasnya.

Lebih lanjut Ia menyampaikan bahwa salah satu program prioritas Kemenag RI ini adalah moderasi beragama yang setiap saat selalu kita dengar kalimat tersebut selalu digaung-gaungkan. Kenapa moderasi beragama ini penting, terutama untuk penguatannya bagi penyuluh, karena penyuluh ini yang berhadapan langsung dengan umat. Karena apa yang di sampaikan kepada umat dari penyuluh ini selaku tokoh Agama itu sangat dipercaya oleh umat dan didengar, maka kepercayaan yang diberikan umat kepada kita sebagai tokoh-tokoh Agama ini kita pelihara dengan baik. Kemudian kita ajarkan pemahaman-pemahaman Agama yang moderat kepada umat, sanggup menghidupi nilai-nilai ajaran Agamanya, saling menghormati satu sama lain tanpa memaksakan kehendak beragama seseorang. Moderasi ini adalah proses dan endingnya nanti adalah toleransi, tidak mungkin orang yang tidak moderat lalu toleransi, pasti orang yang moderatlah yang toleransinya tinggi, pungkasnya.

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber yang berkompeten dibidannya masing-masing, diantaranya adalah Baharuddin, SH, selaku Ketua FKUB Kota Singkawang, berikutnya Suster Irena Nono, SFIC selaku Kepala Sekolah Pengabdi Kota Singkawang, dan terakhir adalah Pastor Frederick Samri, OFM.Cap selaku Pastor Paroki Santo Fransiskus Asisi Kota Singkawang. (Gama/skw).