Upaya Pencegahan Stunting di Kalbar: Kasi Bimas Islam Singkawang Hadiri Kegiatan Sinkronisasi TPK
Singkawang (Kemenag) – Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang, Bulyamin Hadimin, turut hadir dalam kegiatan Fasilitasi Sinkronisasi Tindak Lanjut Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang diselenggarakan oleh BKKBN Kalimantan Barat. Acara tersebut berlangsung di Hotel Aston Pontianak dan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi TPK dalam melakukan pendampingan keluarga guna mencegah stunting di Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (28/05/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kepala Camat se-Kalbar yang menangani lini lapangan atau TPK di OPD KB Kabupaten/Kota, Koordinator Penyuluh Keluarga Berencana dari tiap kecamatan, dan Technical Assistant dari tiap Kabupaten/Kota. Kehadiran para pejabat penting seperti Pj. Gubernur Kalbar, Harisson, dan Pj. Sekda Kalbar, Mohammad Bari, serta Kabid Urais Kanwil Kemenag Kalbar, Ehsan menambah bobot acara yang digelar pada hari Selasa tersebut.
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur, Harisson mengatakan bahwa Indonesia telah berhasil menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 15,7 persen dalam 10 tahun terakhir. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, rata-rata penurunan angka prevalensi stunting tercatat mencapai 1,5 persen per tahun sejak 2013.
“Jadi, di hadapan seluruh Camat saya meminta untuk benar-benar memperhatikan angka stunting di wilayahnya. Hal ini dilakukan semata-mata dalam rangka kita menyiapkan generasi Kalbar untuk siap menyongsong Indonesia Emas 2045, yang mana kita perlu generasi-generasi yang cerdas, sehat, unggul dan mampu menguasai seluruh ilmu teknologi,” tutur Harisson.
Sementara itu Kabid Urais Kanwil Kemenag Kalbar, Ehsan, menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya pencegahan stunting. “Pendampingan keluarga memerlukan sinergi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Dengan peningkatan kompetensi TPK, kita berharap dapat menurunkan angka stunting secara signifikan di Kalimantan Barat,” ujarnya.
Lebih lanjut Ia menyatakan bahwa peran Kemenag dalam sosialisasi penurunan stunting di Kalbar dengan melakukan pemberdayaan penyuluh Agama yang tersebar di seluruh Kecamatan di Kalbar, kemudian peran Penghulu di KUA saat bimbingan perkawinan pada pasangan calon pengantin dan Pelaksanaan BRUS (Bimbingan Remaja Usia Sekolah) dengan jumlah 500 peserta pertahunnya yang dilaksanakan oleh Bimas Islam se-Kabar, jelas Ehsan.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi TPK, tetapi juga membuka ruang diskusi untuk menemukan solusi terbaik dalam penanganan stunting di Kalimantan Barat. Para peserta diberikan berbagai materi dan metode pendampingan yang efektif, serta strategi komunikasi yang dapat membantu mereka dalam menjalankan tugas di lapangan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Tim Pendamping Keluarga dapat lebih siap dan terlatih dalam melakukan intervensi pencegahan stunting, sehingga target penurunan angka stunting di Kalimantan Barat dapat tercapai dengan optimal. (Bulyamin/skw)