HIDUP INI HANYA 3 HARI

21
Jun 2024
Kategori : Artikel
Penulis : humas
Dilihat :381x

Oleh Hanisah*

Hidup di dunia ini bukanlah kebetulan, melainkan suatu keniscayaan. Tanpa harus diminta, Allah menciptakan kita dan pada akhirnya Kembali kepada-Nya. Manusia diberikan kesempatan hidup yang berbeda, ada yang kembali pada usia belia dan banyak pula hingga mencapai usia renta. Pada hakikatnya, hitungan lamanya hidup bukanlah  suatu ukuran mutlak yang menentukan kesolehan kita karena pada hakikatnya usia hidup kita di dunia hanya 3 hari saja.

Hari yang pertama yaitu “kemarin”. Hari kemarin adalah masa lampau yang telah kita lalui. Satu hal yang tidak dapat kita lakukan adalah kembali pada masa lalu yang telah terjadi. Kita tidak dapat mengubah apa pun yang sudah terjadi. Kita tidak dapat menarik perkataan yang pernah diucapkan. Bahkan kita tidak dapat menghapus masalah ataupun mengulangi kegembiraan yang pernah kita rasakan. Lalu apa yang bisa kita lakukan? yang berlalu biarlah berlalu. Karena kita sudah tidak bisa memutar waktu. Oleh karena itu, berhati-hatilah baik dalam perkataan maupun perbuatan agar tidak menjadi menjadi penyesalan di lain waktu.

Hari yang kedua yaitu “hari ini”. Pintu masa lalu sudah tertutup dan pintu masa depan juga belum tiba. Hidup kita hari ini adalah suatu kepastian dan segala sesuatu akan ditentukan. Jangan pernah menunda untuk berbuat kebaikan serta jangan coba-coba untuk berbuat kemaksiatan. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Az-Zalzalah yang artinya :

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya Allah akan memberikan balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar zarrah pun, niscaya Allah akan memberikan balasannya.

Berbuatlah selagi kesempatan ada, jangan pernah berfikir akan dilakukan besok hari saja karena belum ada jaminan kita bisa melakukannya.

Hari yang ketiga yaitu “hari esok” Allah telah mengatur dunia ini dengan penuh rahasia. Tidak ada satu orang pun yang mengetahui nasib di hari kemudianya, semuanya  tergantung doa, usaha dan takdir kita. Jangan terlalu berangan-angan kita bisa hidup Bahagia sesuai rencana, karena pada akhirnya kita akan kecewa. Allah SWT lebih mengetahui  apa yang terbaik buat hambaNya.

Allah SWT pemegang kehidupan kehidupan manusia. Dia-lah yang mengatur segala sisi kehidupan kita. Tugas kita adalah patuh, taat dan senantiasa bertawakkal kepada-Nya. Jika pernah melakukan kesalahan, bersegeralah memohon ampunan dan berjanji dengan penuh kesungguhan.

Jika merasakan kesulitan dalam hidup ini, itulah cara Allah untuk mencintai.

Jika merasakan kebahagiaan,  jangan terlalu berbangga dan berlebih-lebihan.

Marilah mawas diri, karena hidup ini hanyalah tiga HARI.

*Penulis adalah Penyuluh Agama Islam Fungsional Kecamatan Singkawang Timur