Dialog Kerukunan Intern dan Moderasi Umat Katolik Tahun 2024 : “Memperkuat Persaudaraan dan Solidaritas Umat Katolik”
Singkawang (Kemenag) – Penyelenggara Katolik Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang menggelar Dialog Kerukunan Intern dan Moderasi Umat Katolik dengan tema “Memperkuat Persaudaraan dan Solidaritas Umat Katolik”. Acara tersebut berlangsung di Aula Hotel Swis Belinn, Kamis (27/06/2024).
Kegiatan dialog ini dibuka secara resmi oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Aliyansah. Dalam sambutannya, Aliyansah menekankan pentingnya dialog intern umat Katolik sebagai upaya memperkuat persaudaraan dan solidaritas di antara umat. “Dialog seperti ini sangat penting untuk memperkuat persaudaraan dan solidaritas di antara umat Katolik, terutama dalam menghadapi tantangan zaman sekarang,” ujarnya.
Mengawali acara, Elisabet Eli Yohanis selaku ketua panitia sekaligus Penyelenggara Katolik menyampaikan laporan. Ia menjelaskan bahwa peserta dialog berjumlah 50 orang yang terdiri dari organisasi-organisasi Katolik, Ketua Umat, Ketua Lingkungan, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Agama dari Paroki Singkawang dan Nyarumkop.
Elisabet Eli menekankan peran organisasi katolik yang hadir untuk menjadi agen kerukunan dalam masyarakat, terutama dalam intern umat Katolik. “Saya mengajak semua organisasi katolik yang hadir untuk menjadi agen kerukunan dalam masyarakat, terlebih agen kerukunan dalam intern umat Katolik,” ujarnya.
Dialog ini dikemas dalam bentuk diskusi panel yang menghadirkan beberapa narasumber terkemuka. Pastor Jacop Juwono, OFM.Cap, menyampaikan materi tentang “Meningkatkan Kesadaran Umat Terhadap Iman dan Nilai-nilai Katolik”. Pastor Robertus Bellarminus, OFM.Cap, membahas “Partisipasi Gereja Sebagai Lembaga Keagamaan Dalam Menjaga Toleransi”. Sementara itu, Pastor Thomas Alfred Dino, OFM.Cap, mengupas “Tantangan Pastoral Dalam Kiprah Gereja Katolik di Kota Singkawang”. Narasumber lainnya, Baharudin, SH., memaparkan materi tentang “Menjaga dan Merawat Moderasi Beragama di Kota Singkawang”.
Kegiatan dialog ini bertujuan untuk memperkuat persaudaraan dan solidaritas di antara umat Katolik di Singkawang. Dengan adanya diskusi panel yang interaktif, para peserta diharapkan dapat lebih memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai keimanan dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dialog ini juga diharapkan dapat menjadi sarana untuk merawat moderasi beragama dan menjaga keharmonisan di Kota Singkawang.
Keseluruhan acara berlangsung lancar dan mendapat respon positif dari para peserta. Mereka menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya dialog ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk memperkuat kerukunan dan solidaritas umat Katolik di masa mendatang. (Gama/skw)