Jika Allah di Pihak Kita (Roma 8: 31)

23
Agu 2024
Kategori : Artikel
Penulis : humas
Dilihat :181x

Oleh: Liu Siang Ha, S.Th*

Kata pihak memiliki arti sisi atau bagian. Contohnya sisi sini dan sisi sana, bagian atas dan bagian bawah, bagian kiri dan bagian kanan. Jadi jika bicara pihak berarti bicara Sisi atau bagian yang memiliki pasangan yang berlawanan. Dalam hubungan sosial, ada kemungkinan tumbuh hubungan sepihak dan berlawanan,  sepihak sama dengan  sejalan, sepikiran, setujuan dan sama kepentingan. Jika berlainan pihak sama dengan ada perbedaan hal-hal;  banyak ataupun sedikit pasti ada perbedaan. Seringkali dalam hubungan antar sesama muncul konflik atau masalah antar beberapa pihak. Kita akan senang jika banyak yang memihak kepada kita. Jika ada yang hebat, kuat di pihak kita, maka kita akan merasa lebih yakin dan lebih kuat. Jika Allah di pihak kita siapakah yang dapat melawan kita? Ayat ini menunjukkan bahwa Allah punya keputusan pilihan;  Dia bisa memihak kepada siapa saja yang pasti Allah tidak memihak orang sombong, orang yang tidak beriman, motivasi salah, tidak benar. Apa arti Allah di pihak kita?

  1. Ada damai dengan kita

Dia adalah damai sejahtera kita dengan mengampuni dan menyembuhkan kita serta merangkul kita ke dalam kasih-Nya. Kelamnya kehidupan, kebingungan, keraguan, dan kekacauan   Yesus  berkata, “Janganlah gelisah dan gentar hatimu,” dan “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu” (Yoh. 14:27). Shalom membawa harmoni, kebaikan, dan sejahtera, namun kita hidup di tengah kebencian, pengkhianatan, dan keegoisan kita sendiri. Atas pemberontakan dan keegoisan  kita, Yesus membawa damai sejahtera-Nya. “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Jemaat yang dikasihi Tuhan, masalah memang ada, tetapi Kristus adalah damai sejahtera kita di tengah  persoalan,  Dia memberi  perlindungan, kekuatan.

  1. Allah tidak melawan kita

Hidup akan dapat dijalani dengan baik kalau kita mengerti kebenaran dan melakukannya. Kebenaran-Nya yaitu Tuhan membalas kepada kita sesuai dengan kebenaran kita. Kalau kita ikuti jalani  hidup sesuai Firman Tuhan. 2 Samuel 22:21-25  “Sebab aku tetap mengikut jalan Tuhan, tidak menjauhkan diri dari Allahku sebagai orang fasik, sebab segala hukum-Nya kuperhatikan, dan dari ketetapan-Nya aku tidak menyimpang. Aku berlaku tidak bercela kepada-Nya dan menjaga diri terhadap kesalahan,” maka Tuhan tidak melawan kita.

  1. Allah ikat perjanjian dengan kita

Hidup kita diikat dalam ikatan perjanjian antara Allah dan manusia: Ikatan perjanjian karya keselamatan Allah bagi dunia. Ikatan itu dibawa dalam rencana dan rancangan Allah yang menghasilkan berkat bagi kehidupan.  Sebagai umat perjanjian. Terus berpaut pada Allah dalam segala situasi, termasuk dalam situasi penderitaan dan kesesakan, sebab Ia tetap setia pada perjanjian-Nya dan memberi kelegaan. Apa perjanjian Allah kepada umat-Nya? Dalam Alkitab banyak sekali perjanjian tersebut. Ada yang menafsirkan ada tujuh ribu  perjanjian. Perjanjian Allah dalam Perjanjian Baru: Allah menjanjikan keselamatan bagi semua orang yang percaya pada AnakNya (Roma 1:16-17). Tidak ada berkat yang lebih besar daripada karunia terbesar Allah, yaitu keselamatan. Allah berjanji bahwa semua hal pada akhirnya akan dikerjakan untuk kebaikan anak-anak-Nya (Roma 8:28). Jika Allah dipihak kita keuntungan kita adalah: Dia ada bersama kita , Dia membela kita, Dia mendukung kita, sehingga kita menjadi pemenang 8:37. Tetapi perlu menjadi perhatian kita di ayat 31 ada kata jika;   memberi gambaran bahwa ada kemungkinan Allah berpihak kepada yang lain selain kita, artinya perlu upaya keras kita untuk memastikan: apakah Allah mau berpihak kepada kita, apakah kita mau berpihak kepada Allah. Seringkali kita justru suka berpihak pada dunia, uang, kejahatan bukan Tuhan.  Hiduplah dalam kasih Allah Dia mau ada di pihak kita dan kita di pihak Allah.

*Penulis adalah Penyuluh Agama Kristen Kankemenag Kota Singkawang