MTsN Singkawang Sambut Kunjungan Kerja Tim UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Pendampingan Pendidikan Inklusi
Singkawang (Kemenag) – MTsN Singkawang menerima kunjungan kerja penting dari tim UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai langkah awal pendampingan dalam pelaksanaan program pendidikan inklusi di madrasah. Kehadiran tim UIN Sunan Kalijaga ini disambut langsung oleh Kepala MTsN Singkawang, Ajat Sudrajat, bersama para Wakil Kepala (Waka), Kepala Urusan Tata Usaha (Kaur TU), guru Bimbingan Konseling (BK), pembina OSIM, serta beberapa guru bidang studi lainnya, Jum’at (06/09/2024).
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dikenal luas sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka dalam pengembangan dan pelaksanaan pendidikan inklusi di Indonesia. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan pendampingan dan dukungan kepada MTsN Singkawang dalam mewujudkan madrasah inklusi yang berkualitas dan inklusif bagi seluruh peserta didik.
Delegasi UIN Sunan Kalijaga yang hadir terdiri dari Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), H. Muhrisun, Kepala Pusat Layanan Difabel (PLD), Astri Hanjarwati, dan Kasubbag Tata Usaha LPPM, Hj. Anita Sofiyati. Rombongan ini didampingi oleh staf Pendis Kantor Kemenag Singkawang, Liana Aisyah, serta Perencana Ahli Muda, Sri Utami.
Dalam sambutannya, Kepala MTsN Singkawang, Ajat Sudrajat, mengungkapkan rasa syukur atas kedatangan tim UIN Sunan Kalijaga. “Kunjungan ini merupakan kehormatan besar bagi kami. Kami berharap, melalui kolaborasi dengan UIN Sunan Kalijaga, MTsN Singkawang dapat semakin memperkuat komitmen dalam memberikan pendidikan yang inklusif dan ramah bagi seluruh siswa, terutama mereka yang berkebutuhan khusus,” ujarnya.
Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk menginisiasi pendampingan MTsN Singkawang sebagai madrasah inklusi. Dalam kesempatan ini, tim UIN Sunan Kalijaga juga berbagi pengalaman dan strategi dalam implementasi pendidikan inklusi di lingkungan pendidikan tinggi dan madrasah.
Kepala Pusat Layanan Difabel, Astri Hanjarwati, menjelaskan pentingnya madrasah inklusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang setara dan aksesibel bagi semua anak didik. “Kami berharap pendampingan ini dapat membantu MTsN Singkawang dalam mengembangkan sistem dan program pendidikan inklusi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan,” jelasnya.
Kerja sama antara MTsN Singkawang dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta diharapkan membawa dampak positif bagi pengembangan pendidikan inklusi di wilayah Singkawang. “Semoga kolaborasi ini membawa berkah dan manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat, serta memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan adil,” tambah Ajat Sudrajat.
Kunjungan ini menandai awal dari rencana pendampingan berkelanjutan yang bertujuan untuk memperkuat kualitas pendidikan inklusi di MTsN Singkawang, sekaligus memberikan dukungan bagi guru dan staf dalam melayani siswa berkebutuhan khusus secara optimal. (Liana/skw)