Menggali Kisah Kain dan Habel dengan Metode Mendongeng dan Bernyanyi
Singkawang (Kemenag) – Dalam upaya memperdalam pemahaman iman dan moral sejak dini, Paroki St. Maria Nyarumkop mengadakan kegiatan pembinaan untuk anak-anak Bina Iman Katolik. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat pagi ini menghadirkan Penyuluh Katolik, Kornelia Vina, sebagai pembina yang menggunakan metode mendongeng dan bernyanyi untuk menyampaikan pesan-pesan moral dari Kitab Suci, Jum’at (13/09/2024).
Dengan mengangkat kisah Kain dan Habel, anak-anak diajak untuk memahami makna persembahan yang tulus dan pentingnya sikap rendah hati. Kain dan Habel adalah anak dari Adam dan Hawa, di mana Kain bekerja sebagai petani dan Habel sebagai penggembala domba. Saat tiba waktu untuk mempersembahkan hasil kerja mereka kepada Tuhan, Kain membawa sayur-sayuran dan buah-buahan yang tidak layak, sementara Habel mempersembahkan anak lembu yang terbaik.
Kornelia Vina dengan penuh semangat menceritakan bagaimana persembahan Kain tidak diterima oleh Tuhan, sementara persembahan Habel diterima. “Kain menjadi iri hati dan akhirnya membunuh Habel, saudaranya sendiri,” cerita Kornelia, mengajak anak-anak untuk merenungkan peristiwa tersebut.
Metode mendongeng yang digunakan Vina berhasil memikat perhatian anak-anak, yang turut serta dalam aktivitas bernyanyi bersama. Lagu-lagu sederhana yang menggambarkan kisah Kain dan Habel dinyanyikan dengan penuh sukacita, sehingga membantu anak-anak lebih mudah memahami pesan moral di balik cerita tersebut.
“Kami menggunakan pendekatan yang sesuai dengan usia anak-anak, mendongeng dan bernyanyi adalah metode yang efektif untuk membuat mereka terlibat dan belajar dengan cara yang menyenangkan,” ungkap Vina.
Kegiatan pembinaan ini tidak hanya menekankan pada pengajaran tentang kisah Alkitab, tetapi juga mengajarkan anak-anak untuk menghindari sifat iri hati dan mendorong mereka untuk selalu berbuat baik dengan hati yang tulus.
Para orang tua yang hadir dalam kegiatan ini juga mengapresiasi metode yang digunakan Vina. “Anak-anak sangat antusias mengikuti cerita dan lagu-lagu, ini adalah cara yang sangat baik untuk memperkenalkan nilai-nilai iman kepada mereka,” ujar salah satu orang tua.
Pembinaan Bina Iman Katolik ini diharapkan dapat terus berlanjut dengan beragam topik yang menarik, sehingga anak-anak dapat terus tumbuh dalam pemahaman iman dan moral yang kuat. (Vina/skw)