Bimbingan Rohani di RS Abdul Aziz Singkawang Bantu Pasien dalam Proses Penyembuhan
Singkawang (Kemenag) – Program inovatif Bimbingan Rohani Rumah Sakit (BIRO RASA) di Rumah Sakit Abdul Aziz (RSAA) Singkawang telah menjadi salah satu bentuk pelayanan yang menyentuh hati banyak pasien. Program unggulan Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang melalui Penyuluh Agama bekerjasama dengan Rumah Sakit rutin dilaksanakan setiap hari Senin dan Rabu. Dalam program ini, para penyuluh agama secara bergiliran memberikan bimbingan rohani dan doa kepada pasien sesuai agama masing-masing, Rabu (09/10/2024).
Tujuan utama dari BIRO RASA adalah memberikan dukungan moral dan spiritual kepada para pasien. Selain mendoakan kesembuhan, para penyuluh juga memberikan motivasi agar pasien dapat menjalani masa penyembuhan dengan tegar, sabar, dan ikhlas. Kehadiran mereka membawa harapan dan ketenangan bagi mereka yang sedang berjuang melawan penyakit.
Rabuansyah, salah satu penyuluh agama Islam KUA Barat, menyampaikan kesannya terhadap program ini. “Alhamdulillah, selama bimbingan rohani berlangsung, kami melihat banyak pasien yang terharu dan meneteskan air mata. Mereka menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas nasehat serta bimbingan yang diberikan oleh para penyuluh,” ujar Rabuansyah.
Ia menambahkan, dampak dari bimbingan rohani tersebut sangatlah positif, baik secara emosional maupun spiritual bagi para pasien. “Banyak pasien yang merasa lebih kuat dan tenang dalam menghadapi proses penyembuhan mereka setelah menerima dukungan spiritual ini. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran dukungan moral dan spiritual dalam membantu mereka melalui masa-masa sulit,” pungkasnya.
Respon dari para pasien dan keluarga mereka sangatlah positif. Mereka menyambut baik kehadiran para penyuluh agama yang memberikan perhatian dan dukungan moral di saat-saat sulit. Banyak yang merasa senang dan bersyukur atas kunjungan tersebut, dan beberapa pasien bahkan merasa lebih tenang serta termotivasi untuk terus berjuang melawan penyakit yang diderita.
Kolaborasi lintas agama yang terjalin dalam program ini adalah bentuk nyata dari pelayanan terbaik yang diberikan kepada masyarakat. Tidak hanya fokus pada aspek fisik, program ini juga mengedepankan dukungan spiritual yang diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan pasien. “Kegiatan ini sangat membantu kami, bukan hanya dalam menghadapi penyakit secara fisik, tetapi juga memberikan ketenangan batin,” ungkap salah satu pasien dengan mata berkaca-kaca.
BIRO RASA tidak hanya menjadi program yang mempererat hubungan antaragama, tetapi juga menunjukkan bahwa dukungan spiritual memiliki peran penting dalam proses penyembuhan seseorang. Program ini diharapkan terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga lainnya dalam memberikan pelayanan yang lebih holistik bagi masyarakat, khususnya mereka yang tengah berjuang menghadapi cobaan hidup.
Dengan adanya BIRO RASA, para penyuluh agama lintas agama di Singkawang membuktikan bahwa kepedulian antaragama dapat diwujudkan melalui aksi nyata yang bermanfaat, memberikan kekuatan bagi mereka yang membutuhkan, dan menjadi sumber ketenangan bagi hati yang tengah dirundung kesedihan. (Rabuansyah/skw)