SMAILING Berikan Manfaat Besar bagi Masyarakat, Perkaya Ilmu Agama dan Informasi Layanan Kemenag

10
Okt 2024
Kategori : Berita
Penulis : humas
Dilihat :317x

Singkawang (Kemenag) – Program unggulan inovasi Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang, Safari Maghrib dan Isya Keliling (SMAILING), kali ini digelar di Masjid Darul Sya’aida, Jalan Tani Gg. Meranti 1, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, pada Rabu (09/10/2024). Program ini bertujuan memakmurkan masjid sekaligus memberikan penyuluhan agama kepada masyarakat sekitar.

Kegiatan diawali dengan shalat Maghrib berjamaah yang dipimpin oleh Ustadz Hidayatusibyan, penyuluh agama dari KUA Singkawang Barat. Seusai shalat, Ketua Pengurus Masjid Darul Sya’aida, H. Hasburrahman, menyampaikan rasa syukur atas pelaksanaan program SMAILING di masjid mereka.

“Kami sangat bersyukur dengan adanya program SMAILING dari Kemenag Singkawang. Melalui program ini, banyak informasi penting yang kami terima, mulai dari informasi tentang haji, wakaf, dan berbagai program lainnya,” ungkap H. Hasburrahman.

Selanjutnya, H. Marsina, Penyuluh Fungsional dari Kantor Kementerian Agama Singkawang, juga menyampaikan sambutannya. Ia menegaskan bahwa tujuan dari program SMAILING adalah mempererat hubungan antara masyarakat dan masjid. Selain itu, H. Marsina juga memberikan informasi penting terkait program dan kebijakan yang dijalankan oleh Kantor Kemenag Singkawang.

“SMAILING ini bukan hanya untuk memakmurkan masjid, tetapi juga untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang berbagai program dan kebijakan yang dilaksanakan oleh Kemenag Singkawang. Salah satunya, saya ingin menekankan pentingnya rumah ibadah segera bersertifikat wakaf. Hal ini bisa diusulkan melalui Kantor Kemenag,” jelas H. Marsina.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian tausiah agama oleh Ustadz Hidayatusibyan, yang mengupas inti dari QS. Al-Ahqaf ayat 15. Ia menjelaskan bahwa saat seseorang mencapai usia 40 tahun, ada beberapa hal penting yang harus difokuskan sebagai way of life.

“Dari QS. Al-Ahqaf ayat 15, kita dapat mengambil beberapa pelajaran penting. Pertama, bersyukur kepada Allah SWT. Kedua, bersyukur kepada kedua orang tua. Ketiga, beramal sholeh. Keempat, mendidik anak sesuai ajaran agama. Dan kelima, bertaubat,” ungkap Ustadz Hidayatusibyan.

Ia juga menambahkan bahwa angka 40 tahun disebut dalam hadis Rasulullah SAW yang dikutip oleh Imam Al-Ghazali, di mana manusia pada usia tersebut dinilai memiliki kematangan dalam berpikir dan mendayagunakan akalnya.

“Bagi mereka yang sudah berusia 40 tahun atau lebih, namun belum juga merasa terpanggil untuk menekuni ibadah dan mendalami agama, maka itu bisa menjadi tanda su’ul khotimah (akhir yang buruk). Agar terhindar dari itu, kita harus menerangi diri kita dengan Nur Allah SWT, yaitu Al-Qur’an dan ilmu-ilmu yang bermuara padanya,” tambahnya.

Program SMAILING yang terus berlangsung ini diharapkan mampu membangkitkan semangat keagamaan dan memperkuat tali silaturrahmi antara masyarakat dan masjid, sekaligus sebagai wadah penyampaian berbagai informasi penting terkait layanan Kementerian Agama Kota Singkawang. (Rabuansyah/skw)