Peran Aktif Kemenag Ikuti Rakor, Perkuat Kerja Sama Atasi Stunting di Singkawang

31
Okt 2024
Kategori : Berita
Penulis : humas
Dilihat :302x

Singkawang (Kemenag) – Dalam upaya pemerintah mengatasi dan mengurangi angka stunting di Kota Singkawang, Dinas Kesehatan dan KB menggelar Rapat Koordinasi Strategi Konvergensi Penanggulangan dan Pencegahan Stunting selama dua hari, pada Selasa dan Rabu (29-30 Oktober), bertempat di Ballroom Hotel Mahkota Singkawang. Rapat ini mengundang berbagai OPD terkait, termasuk Kantor Kementerian Agama yang diwakili oleh Penyuluh Agama, Dinna Rahmi, serta para camat, lurah, PKK, Kepala UPT Puskesmas, Satgas Stunting, Direktur RS Abdul Azis, dan pemangku kepentingan lainnya yang terlibat langsung dalam penanganan stunting di lapangan.

Sebagai pemimpin Satgas Stunting, Yohanes dari Dinas Kesehatan memberikan paparan komprehensif tentang capaian dan strategi terkini dalam pencegahan stunting. Diskusi berlangsung interaktif, membahas langkah-langkah konkret dari setiap OPD, termasuk Kemenag, dalam penanggulangan stunting baik melalui pencegahan maupun penanganan langsung. Berbagai saran dari peserta juga disampaikan agar angka stunting yang sudah menurun dari 24 persen bisa stabil hingga mencapai target 14 persen.

Dinna Rahmi menyampaikan peran aktif Kemenag dalam mendukung upaya pencegahan stunting melalui kerja sama dengan puskesmas. “Setiap bulan kami mengadakan MoU bersama puskesmas, memberikan materi tentang stunting, kesehatan reproduksi, dan KB kepada calon pengantin,” ujarnya. Selain itu, data calon pengantin dari KUA juga telah terintegrasi dengan Dinas Catatan Sipil. Di berbagai sekolah dari jenjang SMP hingga SMA, KUA juga rutin memberikan penyuluhan tentang bahaya pernikahan dini dan risiko kehamilan di luar nikah setiap bulannya.

Namun, Dinna juga mengungkapkan tantangan terkait pendataan calon pengantin non-Muslim yang menikah di gereja, vihara, atau tempat ibadah lain yang belum tercatat di catatan sipil. “Kami berencana menjalin kerja sama dengan para tokoh agama untuk memperoleh data calon pengantin non-Muslim sebagai langkah pencegahan stunting sejak awal,” tambahnya.

Selain dari Kemenag dan Dinas Kesehatan, Bappeda Kota Singkawang dan Dinas PU turut memaparkan upaya penanggulangan stunting melalui bantuan fasilitas dasar kepada masyarakat. Beragam bantuan telah diberikan, termasuk penyediaan akses air bersih melalui pemasangan ledeng gratis dan pembangunan septic tank untuk mendukung sanitasi yang layak di lingkungan warga.

Melalui upaya bersama ini, pemerintah Kota Singkawang berharap dapat terus menekan angka stunting, memastikan tidak ada korban baru, serta fokus pada penanganan dan pemulihan bagi anak-anak yang sudah terdampak stunting. (Dinna/skw)