AGAR TANGGUH SEPERTI PAHLAWAN

Oleh: Hanisah (Penyuluh Agama Islam Singkawang Barat)
Hidup tak selamanya indah, terkadang banyak tantangan dan rintangan yang harus dilewati. Ujian kehidupan yang Allah berikan tidak lain adalah untuk menguji keimanan kita, dengan hal itulah Allah akan menghinakan seseorang atau mengangkat derajat seorang hamba di sisi-Nya. Banyak orang yang tak sanggup menghadapi cobaan hidup, sehingga memilih jalan yang salah dan pada akhirnya menderita dan terhina. Sebaliknya tak sedikit pula yang selamat dan sukses sehingga Allah memuliakannya.
Kekuatan sangat diperlukan dalam mengahadapi segala rintangan dalam kehidupan. Kekuatan itu ada dua macam, yaitu kekuatan jasmani dan kekuatan rohani. Kedua kekuatan itu sangat dibutuhkan oleh manusia. Kekuatan rohani mempunyai peranan penting dan dominan untuk mengalahkan tantangan dan menyingkirkan rintangan. Karena ia dapat memotivasi dan memberi spirit t untuk tetap tabah, sabar, optimis dan tidak putus asa, serta akan memunculkan energi yang mampu membuat dirinya kuat, berani dan rela berkorban apapun asal Allah meridhoinya. Kekuatan jasmani pun tak dapat diremehkan karena iya menjadi penopang dari kekuatan rohani.
Kemerdekaan yang kita rasakan saat ini merupakan buah dari hasil perjuangan para pahlawan bangsa. Kita bisa membayangkan bagaimana perjuangan para pembela bangsa di zaman penjajahan. Ujian hidup yang kita rasakan saat ini sepertinya belum sebanding dengan yang mereka rasakan. Tidak ada yang sia-sia, walau mereka sendiri tidak sepenuhnya bisa merasakan hasil perjuangan, tetapi amal jariyah mereka akan terus mengalir seiring keberlangsungan kehidupan kita di negara ini.
Setidaknya agar kita tangguh seperti para pahlawan, ada beberapa hal yang bisa kita laakukan :
Pertama, yakin bahwa dengan iman yang kuat dan tangguh, Allah akan memberi kekuatan dan menolong mereka, sebagaimana dulu saat perang Badar, jumlah pasukan Islam sedikit akan tetapi mampu mengalahkan orang-orang kafir yang jumlahnya lebih banyak dan dilengkapi dengan peralatan perang yang lebih canggih. Bagaimana pejuang bangsa dengan bambu runcing bisa membuat kocar-kacir para penjajah Belanda. Oleh karena itu, apabila seorang mukmin mendapat kesulitan dan problematika hidup yang berat maka dia akan memohon kekuatan dan pertolongan dari Allah SWT. Dengan pertolongan dari Allah, segala urusan akan dapat diselesaikan dengan baik.
Kedua, harus selalu berprasangka baik dalam hidupnya karena dia yakin bahwa Allah tidak akan mencelakakan hamba-Nya yang beriman kepada-Nya. Seandainya mendapat cobaan dari Allah, dia tidak akan larut dalam kesedihan dan kegelisahan apalagi sampai berputus asa. Dia akan tetap tegar dan penuh optimisme didalam menghadapi kehidupan ini. Kesulitan dan musibah dalam hidupnya dia yakini sebagai ujian dari Allah untuk meningkatkan kualitas keimanannya atau sebagai sarana penebus kesalahan dan dosa-dosa yang pernah dia lakukan.
Rosulullah SAW bersabda;”Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit,kelelahan,diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan), sampai pun duri yang menusuk tubuhnya kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya.”(HR.Bukhori)
Ketiga, sabar menghadapi cobaan dan rintangan hidup, penderitaan di dunia ini hanya sementara saja. Orang beriman yakin bahwa sesudah kesulitan akan muncul kemudahan. Sebagaiman firman Allah dalam QS. Al-Insyirah ayat 6 yang berbunyi :“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.
Keempat, berusaha sekuat tenaga dan tak kenal lelah untuk mewujudkan cita- citanya. Tapi semua yang telah di usahakan akan diserahkan keputusannya kepada Allah. Jika keputusan Allah tidak sesuai dengan harapannya, dia akan menerimanya dengan lapang dada karena dia yakin Allah lebih tahu mana yang baik dan buruk bagi hamba-Nya. Bisa jadi keputusan itu buruk menurut pandangan manusia tapi baik menurut Allah karena Allah Maha Tahu segala yang terjadi dan yang belum terjadi. Disinilah pentingnya bertawakkal kepada Allah SWT karena dengan bertawakkal kepada-Nya, Allah akan mencukupi keperluannya. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 216 yang artiya : “… Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.
Kelima, harus bersungguh-sungguh dan giat bekerja untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagi hidupnya. Orang mukmin tidak boleh patah semangat dan bermalas-malasan apalagi hanya berangan- angan kosong. Orang beriman diwajibkan bekerja keras sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Ar-Ra’du ayat 11 yang artinya “… Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”.
Rasulullah SAW bersabda “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari mukmin yang lemah,dan keduanya adalah baik.” (HR.Muslim).
Semoga uraian singkat ini menjadi pemompa semangat, untuk terus berjuang melewati ujian kehidupan yang berat. Walau kita belum disebut sebagai pahlawan bangsa, tapi setidak-tidaknya kita juga sudah jadi pahlawah buat orang-orang terdekat kita. Orang yang tangguh tidak pernah menyerah dengan keadaan, orang yang tangguh akan selalu bersemangat melakukan kebaikan, orang yang tangguh adalah pahlawan.