Bantuan Modal Usaha Program Pemberdayaan Ekonomi Umat Resmi Disalurkan

3
Des 2024
Kategori : Berita
Penulis : humas
Dilihat :203x

Singkawang (Kemenag) – Program pemberdayaan ekonomi umat kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaku usaha. Pada Selasa (03/12) siang, bantuan modal usaha untuk penerima manfaat resmi disalurkan melalui rekening masing-masing pelaku usaha. Penyerahan ini berlangsung di Pondok Sunyi Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Singkawang, Jalan Brigif, dengan pendampingan langsung dari Herlin dan Kepala Pemberdayaan BMI Singkawang, Rahmat Holily.

Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp5.000.000,- per penerima diharapkan dapat menjadi modal awal untuk mengembangkan usaha mereka. Program ini tidak hanya berfokus pada bantuan finansial tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi para penerima. “Kami berharap bantuan ini mampu mengangkat taraf hidup para pelaku usaha. Harapan kami, dari yang semula mustahiq (penerima zakat), mereka kelak menjadi muzakki (pemberi zakat) yang berbagi manfaat kepada sesama,” ungkap Herlin.

Setelah dana diterima, para penerima manfaat menandatangani nota kesepakatan bersama Rahmat Holily sebagai bentuk komitmen terhadap penggunaan dana sesuai tujuan program. Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama, menciptakan momen kebersamaan dan semangat menuju masa depan yang lebih baik.

Herlin, selaku pendamping pelaku usaha, juga menyampaikan rasa syukur atas kelancaran program ini. Ia menegaskan pentingnya tanggung jawab dalam mengelola bantuan modal agar benar-benar berdampak pada perkembangan usaha.

Salah satu pelaku usaha penerima manfaat, Cahya Nawang Wulan, tinggal di jl. Veteran Kelurahan Roban merupakan pembuat dan penjual tempe, mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu saya untuk mengembangkan usaha kecil saya. Saya berharap usaha ini bisa terus berkembang sehingga ke depan saya juga bisa berbagi dengan orang lain,” katanya penuh harap.

Program pemberdayaan ekonomi umat ini merupakan bagian dari upaya menciptakan masyarakat yang mandiri secara ekonomi. Dengan langkah kecil namun penuh makna ini, diharapkan roda perekonomian umat terus bergerak, menjadikan kebaikan dan keberkahan sebagai poros utama keberhasilan. (Herlin/skw)