Guru PAK SMP Singkawang Dilatih Susun Modul Pembelajaran Mendalam Berbasis AI danAsesmen Digital

Singkawang (Kemenag) – Sebagai upaya meningkatkan kompetensi guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) di era digital, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAK tingkat SMP se-Kota Singkawang menggelar Pelatihan Penyusunan Modul Pembelajaran Mendalam dengan DukunganKecerdasan Buatan (AI) dan Asesmen Berbasis Digital. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Senin (03/11) s/d Selasa (04/11), di Operation Room Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Singkawang.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Singkawang, H. Muhlis. Dalamsambutannya, ia menekankan pentingnya guru PAK untuk beradaptasi dengan perkembangan zamanagar tidak tertinggal dalam arus transformasi pendidikan.
“Guru jangan lagi mengajar dengan pola abad ke-20, sementara siswanya sudah hidup di abad ke-21. Hindari penggunaan LKS instan atau beli jadi. Buatlah bahan ajar yang kontekstual sesuai lingkunganpeserta didik,” pesan H. Muhlis.
Ia juga mengingatkan bahwa Kemenag terus mendorong pengembangan Kurikulum Berbasis Cinta(KBC) kurikulum yang menumbuhkan kasih kepada Tuhan, sesama, dan lingkungan. Selain itu, iamenegaskan pentingnya menanamkan nilai kejujuran dan toleransi sejak dini agar peserta didik tumbuhmenjadi generasi yang jujur, anti korupsi, serta mampu menghargai perbedaan sebagai anugerahTuhan.
Pengawas PAK, I Putu Yayan Charles, turut memberikan motivasi kepada peserta agar kegiatan inimenjadi momentum peningkatan profesionalisme guru PAK. “Melalui pelatihan ini, guru PAK diharapkan mampu menerapkan model pembelajaran mendalam (deep learning) dan sejajar denganmata pelajaran lain secara profesional,” ujarnya.
Adapun narasumber yang mengisi kegiatan hari pertama yaitu Lopensius dengan materi Prinsip-prinsipPembuatan Modul Ajar PAK Model Pembelajaran Mendalam, Kristian Badai dengan materiPembuatan Modul Ajar Berbasis AI, serta Martinus yang membawakan materi Asesmen BerbasisDigital.
Pada hari kedua, peserta akan melaksanakan praktik langsung pembuatan modul ajar danmempresentasikan hasilnya. Kegiatan akan ditutup dengan prosesi penyerahan SK pengurus MGMP PAK yang baru.
Melalui pelatihan ini, diharapkan lahir guru-guru PAK yang inovatif, adaptif, dan mampumengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, pendidikan agama tidakhanya menyentuh ranah kognitif, tetapi juga membentuk karakter dan spiritualitas peserta didik secarautuh. (Putu/skw)

