Pokjaluh Singkawang Tengah Gelar Bimbingan dan PenyuluhanBERAKSI di SDN 10 Roban: “Stop Bullying Sejak Dini!”

28
Okt 2025
Kategori : Berita
Penulis : humas
Dilihat :69x

Singkawang (Kemenag)Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kecamatan Singkawang Tengah kembali menunjukkankomitmennya dalam membangun karakter generasi muda melaluikegiatan Bimbingan dan Penyuluhan BERAKSI (Bekerja Samaantar Kelembagaan dan Instansi). Kegiatan kali ini digelar di SDN 10 Roban, Selasa (28/10), dengan tema “Stop Bullying”.

Kegiatan dimulai dengan salat Zuhur berjamaah, yang menjadimomen pembiasaan nilai religius di kalangan siswa. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh H.M. Syahid, salah satu penyuluh agama Islam.

Dalam penyuluhannya, H.M. Syahid mengajak para siswa untukmemahami makna penting saling menghargai dan menebarkebaikan. Ia menekankan bahwa tindakan perundungan, sekecil apapun, dapat melukai perasaan orang lain dan berdampak panjang bagiperkembangan mental anak.

“Bullying bukan hanya tentang kekerasan fisik, tetapi juga bisamelalui kata-kata dan sikap. Mari kita mulai dari diri sendiri untukberkata baik, bersikap sopan, dan saling menghormati,” pesannya di hadapan para siswa.

Melalui kegiatan ini, para penyuluh berharap semangat BERAKSIdapat menjadi gerakan nyata dalam membangun sinergi antaralembaga pendidikan dan instansi keagamaan. Pendekatan lintaskelembagaan ini diharapkan memperkuat pembinaan karakter anak-anak sejak dini agar tumbuh menjadi generasi yang berakhlak muliadan peduli terhadap sesama.

Selain memberikan penyuluhan, para penyuluh juga mengajak siswaberdialog secara interaktif dengan simulasi ringan tentang caramenolak dan melaporkan tindakan bullying. Antusiasme siswatampak tinggi ketika mereka diajak bermain peran dan berbagipengalaman tentang arti penting berteman tanpa membeda-bedakan.

Kegiatan BERAKSI di SDN 10 Roban ini menjadi bukti nyatabahwa kolaborasi antarinstansi dapat membawa perubahan positif di lingkungan pendidikan. Pokjaluh Singkawang Tengah berkomitmenuntuk terus melanjutkan program serupa ke sekolah-sekolah lainnyasebagai upaya berkelanjutan dalam menanamkan nilai-nilai moderasiberagama, kasih sayang, dan toleransi.

Dengan semangat kebersamaan, kegiatan ini diharapkan mampumenumbuhkan kesadaran bahwa “Stop Bullying” bukan sekadarslogan, tetapi gerakan bersama untuk menciptakan sekolah yang aman, damai, dan penuh kasih sayang. (Herlin/skw)